Pernahkah Anda mengalami diare parah setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu? Salah satu penyebab umum dari gangguan pencernaan semacam ini adalah infeksi bakteri Escherichia coli atau yang lebih dikenal dengan E. coli. Meski sebagian besar jenis E. coli tidak berbahaya, beberapa strain dapat menyebabkan penyakit serius.

PAFI BANGKO (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak masyarakat untuk lebih mengenal bakteri E. coli, potensi risikonya terhadap kesehatan, serta langkah-langkah sederhana untuk mencegah infeksi ini dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Bakteri E. coli?

E. coli adalah jenis bakteri yang secara alami hidup di dalam usus manusia dan hewan. Kebanyakan strain E. coli berfungsi membantu proses pencernaan. Namun, ada jenis tertentu seperti E. coli O157:H7 yang bisa menyebabkan penyakit, mulai dari diare ringan hingga infeksi berat seperti gagal ginjal.

Bakteri ini biasanya menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, serta melalui kontak dengan tangan atau permukaan yang terinfeksi. Oleh karena itu, kebersihan sangat penting dalam mencegah penyebaran bakteri ini.

PAFI BANGKO menekankan bahwa pemahaman tentang penyebab dan penyebaran E. coli adalah langkah awal untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko infeksi.

Gejala Infeksi E. coli

Gejala infeksi E. coli biasanya muncul dalam 3 sampai 4 hari setelah terpapar, namun bisa juga muncul dalam 1 hingga 10 hari. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Diare, yang bisa disertai darah

  • Nyeri perut atau kram

  • Mual dan muntah

  • Demam ringan

  • Kelelahan

Dalam kasus yang parah, infeksi E. coli dapat menyebabkan sindrom hemolitik uremik (HUS), terutama pada anak-anak dan lansia. Kondisi ini bisa memicu kerusakan ginjal dan berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

PAFI BANGKO mengingatkan bahwa jika Anda atau anggota keluarga mengalami diare berat, terutama disertai darah, sebaiknya segera mencari pertolongan medis.

Cara Penyebaran E. coli

E. coli dapat menyebar melalui beberapa cara, di antaranya:

  • Konsumsi daging yang tidak dimasak dengan sempurna, terutama daging sapi giling

  • Minum air yang terkontaminasi

  • Mengonsumsi sayur atau buah yang tidak dicuci bersih

  • Susu mentah yang belum dipasteurisasi

  • Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau hewan yang membawa bakteri

  • Kurangnya kebersihan tangan setelah buang air atau sebelum menyiapkan makanan

PAFI BANGKO mendorong masyarakat untuk lebih waspada terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta memperhatikan kebersihan diri sehari-hari.

Langkah Pencegahan Infeksi E. coli

Kabar baiknya, infeksi E. coli dapat dicegah dengan langkah-langkah sederhana namun efektif. Berikut beberapa tips yang dianjurkan oleh PAFI BANGKO:

  1. Cuci tangan dengan benar dan rutin
    Gunakan sabun dan air mengalir, terutama setelah menggunakan toilet, mengganti popok, atau sebelum mengolah makanan.

  2. Masak makanan hingga matang sempurna
    Terutama daging sapi dan unggas. Hindari menyantap daging setengah matang, terutama jika sedang hamil atau dalam kondisi imun rendah.

  3. Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi
    Terutama yang akan dimakan mentah. Gunakan air bersih dan bisa juga direndam dengan larutan garam atau cuka.

  4. Hindari susu dan produk olahan susu yang belum dipasteurisasi
    Proses pasteurisasi membantu membunuh bakteri berbahaya yang mungkin terkandung di dalamnya.

  5. Gunakan air minum yang bersih dan aman
    Jika tidak yakin akan kualitas air, gunakan air matang atau air kemasan.

  6. Jaga kebersihan dapur dan peralatan makan
    Cuci talenan, pisau, dan wadah makanan secara menyeluruh setelah digunakan, terutama setelah memotong daging mentah.

PAFI BANGKO percaya bahwa kebiasaan hidup bersih dan sehat adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran berbagai penyakit, termasuk infeksi E. coli.

Meskipun E. coli adalah bakteri yang umum ditemukan di sekitar kita, beberapa jenisnya dapat menyebabkan penyakit serius jika tidak diwaspadai. Dengan mengenali gejala dan memahami cara penyebaran, kita bisa mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

PAFI BANGKO (PERSATUAN AHLI FARMASI INDONESIA) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan keamanan pangan, sebagai upaya untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga. Dengan langkah sederhana seperti mencuci tangan dan memasak makanan dengan benar, kita bisa mencegah risiko infeksi E. coli secara efektif.